Selamat Datang di www.kaligrafimasjidmurah.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.
KaligrafiMasjidmurah.com adalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.
Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.
Belum telat untuk memperingati hari Kartini.
Memperingati hari Kartini tidak cukup hanya dengan berkebaya dan melakukan
upacara. Memaknai hari kartini adalah meresapi nilai-nilai yang telah Kartini bangun
dengan susah payah lewat perjuangannya mendobrak adat jahiliyah.
Kalau mengaitkan Kartini dengan kaligrafi,
ternyata sejak zaman dahulu sudah nampak kiprahnya. Ada beberapa kaligrafer
kenamaan perempuan atau yang biasa disebut dengan Khattathah. Salah satunya adalah
Fathimah Albaghdadiyyah. Fakhr-un-Nisa Shuhdah lahir pada awal abad ke-11 di
kota Dinawar, Iran, dari Abu Nasr Ahmad ibn al-Faraj al-Dinawari (w.574). Beliau
lebih dikenal dengan sebutan Al Gharibah karena dikenal dengan keindahan
khatnya sampai-sampai disejajarkan dengan khatnya ibnu Hilal. Fathimah juga
dikenal dengan penyanyi yang mempunyai suara bagus juga dapat memainkan alat
musik. Beliau meninggal pada tahun 74. (diambil dari kitab “Tuhfah Al-
Khatthatin” yang ditulis dengan bahasa Turki.
Hal ini membuktikan bahwa wanita pun bisa menjadi
sejajar dengan pria. Bisa menjadi apapun yang mereka mau. Asal tidak mengenal
kata menyerah. Harus mau bersusah payah. Wanita boleh berkarya, wanita boleh
berpolitik, wanita boleh jadi mentri, wanita boleh jadi polisi. Hak-haknya
tidak akan dikebiri. Namun ketika seorang wanita sudah mencapai tujuan mereka,
jangan kemudian lupa akan kodratnya. Terimakasih wajib kita haturkan kepada
sosok Kartini. Karenanya, sekarang wanita sejajar dengan kaum pria. Bisa
mendapatkan haknya dengan leluasa. Tidak melulu urusan dapur, sumur, dan kasur.
Tinggal sekarang kita mewaris Semangat Kartini dengan menjadi wanita-wanita
mandiri.
Respon Cepat