Ribuan anak muda yang terkapar tak berdaya ketika Ijazah ditangannya
tidak mampu memberi solusi bagi pekerjaan yang diharapkan. Jutaan pemuda
kita bahkan bersusah payah menginginkan menjadi PNS dan tidak sedikit
yang gagal. Mau dibawa kemana masa depan mereka? Jika mereka masih
memilki mindset menjadi pekerja di pabrik, mall, toko, swalayan dan
lainnya. Terus berpangku tangan dan tidak mau mengembangkan kreasi yang setiap orang pasti memiliknya ini menjadi kerugian terbesar dalsm hidup kita.
Disatu sisi ada sekelompok pemuda yang gigih menciptakan pekerjaan
sendiri dengan mengolah kreatifitas dan kesenian atau hobby yang terus
ditekuni sehingga menghasilkan pundi-pundi kejayaan. Nampaknya, tren
bisnis industri kreatif saat ini merupakan salah satu usaha yang paling
banyak digandrungi anak muda. Dan inilah yang terus digebrak dan
dipelopori oleh PSKQ Modern dan Assiry Art yang terus bersinergi
mengkader ribuan anak muda untuk berkreasi tanpa henti. Bahkan pada
tahun 2018 ini tercatat 130 pengunjung yang terdiri dari berbagai
Kampus, Pesantren, Sekolahan bahkan Instansi Pemerintah berdatangan ke
Kampung Kaligrafi dengan melihat Workshop PSKQ Modern dan Assiry Art
serta kegiatan Santri
Pskq Modern Kudus Jateng
untuk study banding atau mengundang acara presentasi dan mengisi
kegiatan rutin bulanan dan lainnya dalam Workshop Seni Terapan dan
kaligrafi sebagai bentuk nyata dari industri kreatif tersebut.
Tidak butuh modal banyak. Industri kreatif lebih mementingkan menjual
ide. Bisa membuat desain, melukis kaligrafi, aplikasi seni terapan,
interior dan eksterior, film, fashion, piranti lunak, dekorasi Masjid
seperti yang dilakukan Santri PSKQ Modern yang terlihat pada gambar foto
di atas, karya kerajinan, atau teknologi animasi dan banyak
lainnya yang belum tersentuh sama sekali.
Industri kratif seperti
inilah yang sedang didukung Presiden Jokowi. Di acara Pidato Kenegaraan
dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI, Jokowi menegaskan,
Indonesia tidak perlu takut dengan revolusi industri 4.0 di masa depan.
"Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara-negara lain yang sedang
berlomba, sedang adu kecepatan, untuk membenahi negaranya masing-masing
di era digital dan perubahan peradaban manusia dewasa ini," tutur Jokowi
di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Gedung DPR/MPR, Senayan,
Jakarta, (16/8/2018).
Dulu, perekonomian hanya bertumpu pada
usaha berbasis sumber daya alam, seperti pertanian. Kini, perekonomian
dunia sudah bergeser berbasis sumber daya manusia, yakni industri
modern, kreatifitas yang mengandung unsur seni dan teknologi informasi
yang semakin dasyat.
Kenyataan ini tidak bisa dihindari, tidak juga
bisa diabaikan sebab jika menghindar akan tertinggal. Kekayaan budaya
Indonesia menjadi modal berharga bagi perkembangan industri kreatif ini.
Salam Alif.
Respon Cepat