Selamat Datang di www.kaligrafimasjidmurah.com , kami ahlinya membuat kaligrafi masjid dan karya seni rupa yang lain, silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.
KaligrafiMasjidmurah.com adalah buah karya dari Muhammad Assiry Jasiri, seorang seniman dari kota Kudus. Sejak kecil, ia sudah terlihat bakatnya dalam bidang seni. Bakat tersebut semakin terasah seiring bertumbuh remaja di bawah bimbingan para guru kaligrafi ternama di Kudus. Kemudian ia hijrah ke Jakarta dan belajar ilmu seni rupa kepada kakak kandungnya, Rosidi. Kini, segudang prestasi kaligrafi telah ia raih baik di tingkat Nasional maupun di Asia tenggara (ASEAN). Sudah begitu banyak pula masjid/musholla, gedung, maupun kediaman pribadi yang sudah tersentuh goresan tangannya.
Melalui gubug online ini, kami berharap bisa memberi inspirasi anda dan dengan senang hati kami siap melayani semua kebutuhan akan seni rupa dan kaligrafi, desain artistik, serta beragam produk kerajinan khas Indonesia dengan desain eksklusif.
Dulu pada Tabligh Akbar bertema "Pemuda Akhir Zaman" di Gedung Drs.
Sutan Balia Universitas Riau, (14/04/17) UAS pernah mengatakan tentang
siapa saja ulama-Ulama NU yang ia anggap layak diikuti fatwanya. Yaitu
ust. Idrus Ramli, Luthfi Bashori dan Buya Yahya, ketiga nama tersebut
padahal tidak aktif di struktural NU tapi justru menjadi benalu untuk
jam'iyyah NU dg mendirikan NU GL(Garis Lurus).
Banyak pernyataan UAS yang cukup menjadi kontroversi di kalangan umat
Islam, seperti pernyataannya terkait dengan Nabi Muhammad yang sebelum
menjadi Nabi tidak mampu mewujudkan ramatan lil alamin, pernyataannya
tentang khilafah yang dalam pernyataannya ia menyebut khilafah Islam
adalah solusi terbaik bagi umat Islam saat ini. Nahdliyyin pun
meradang karena ini sudah termasuk su'ul adab terhadap ulama-Ulama yang
selama ini jadi panutan Nahdliyyin, didalam struktural PBNU banyak ulama
dan habaib, Ada mbah KH. Maimoen Zubair, Habib Luthfi bin Yahya, KH
Musthofa Bisri, KH Ma'ruf Amin, KH Said Aqil Siraj, KH Marzuki Mustamar,
Tuan Guru Turmudzi, K.H. Abuya Muhtadi Dimyathi, K.H. Zaenuddin
Djazuli, K.H. Abdurrahman Musthafa (NTT), K.H. M. Anwar Manshur dan
masih buanyak lagi tapi UAS hanya merekomendasikan 3 nama demgan alasan
ketiga nama itulah yang paling lurus dan yang harus diikuti fatwanya,
bagi saya pribadi ini adalah penghinaan. Lalu sampai detik ini apa UAS
sudah TABAYYUN ke PBNU ?? tentu belum, semoga saja suatu saat mau
Tabayyun ! Dan kasus yg kedua adalah ketika dalam salah satu
ceramahnya menyingung tentang kondisi di Suriah, alhasil langsung menuai
kritik dari Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami). Dan Pimpinan Pusat
(PP) Alsyami pun mengeluarkan surat undangan untuk tabayyun kepada ust.
Abdul Somad. Alsyami menilai ceramah UAS tentang suriah yang banyak
beredar di sosial media banyak yang tidak sesuai dengan fakta di
lapangan. Atas alasan itu, Alsyami mengajak UAS untuk bertabayyun. Dan
kebetulan pada saat itu Alsyami akan punya hajat yaitu Silatnas VI
Alsyami di Hotel al Munawwarah Asrama Haji Kota Medan, namun
kenyataannya UAS tidak datang juga. Hhmmmm.... Lagi lagi tidak datang.
Belum lagi fatwa - fatwa yang nyeleneh termasuk memfatwakan starbucks
haram ini kan lucu. Semoga ada niat baik UAS untuk tabayyun biar kedepan
ummat juga tidak centang perenang berkat fatwa dan ceramahnya yang
kontroversi. Ayo Ummat Islam teruslah bersatu, jangan bercerai
berai. Saling menebar kebencian. Mari bergandengan tangan untuk
membangun Negara dengan bidangnya masing -masing.
Respon Cepat